Komunitas : didasari oleh minat yang cenderung sama, namun
tujuan cenderung berbeda-beda
Ikatan Kebersamaan Dengan Kordinasi Aktif
Hubungan yang kontinyu dan aktif dalam komunikasi
antara pimpinan dengan anak buah atau anggota, dan antar anggota dengan anggota
yang lainnya akan berdampak pada peningkatan rasa kebersamaan dan kekompakan
kelompok. Sebagai makhluk ciptaan Allah SWT manusia diberi beberapa kelebihan
yang tidak diberikan pada makhluk lainnya. Di mana manusia memiliki suatu
keanehan dan keganjilan antar satu individu dengan individu lainnya, dalam
bentuk perbedaan kelebihan.
Seseorang yang menempati atau berada dalam suatu
komunitas tentu menyadari bahwa keberadaan dirinya tidak terlepas dari bagian-
bagian yang ada dikomunitas di mana dia berada. Hal ini yang menjadi landasan
bahwa pada kenyataannya kita tidak bisa hidup sendirian yaitu membutuhkan
keberadaan orang lain dalam memenuhi kebutuhan – kebutuhan hidup yang kita
inginkan dan kita butuhkan. Dan kesadaran yang seperti ini diharapkan ada pada
anggota sebuah organisasi khususnya anggota yang terpilih menjadi pengurus
sebuah organisasi.
Dengan adanya rasa saling membutuhkan dan saling
menyadari akan menuntun pengurus yang merupakan bagian utama dari organisasi
bersikap demokratis, toleran, dan dewasa di dalam menjalankan roda organisasi.
Sehingga pada saat akan melakukan tindakan, pengambilan keputusan, dan
merencanakan suatu program selalu muncul pertanyaan. Siapa yang mesti bertugas
dan kepada siapa tugas itu saya serahkan kewenangannya, dengan demikian tidak
terjadi adanya saling tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas di organisasi dan
tidak terjadi tindakan kesewenang – wenangan yang dilakukan oleh anggota atau
pengurus dari organisasi itu sendiri. Apalagi jika dikaitkan dengan sikap dasar
dari unsur pengembangan diri dan unsur landasan kemanusiaan sangat tidak
dibolehkan melakukan suatu tindakan tanpa melihat dan memperhatikan kebutuhan,
kepentingan, dan kemampuan orang lain.
Komponen Sikap
Komponen kognitif, afektif, dan kecenderungan
bertindak merupakan suatu kesatuan
sistem, sehingga tidak dapat dilepas satu dengan
lainnya. Ketiga komponen tersebut secara
bersama-sama membentuk sikap pribadi.
Semakin kompleks situasinya dan semakin banyak faktor
yang ikut menjadi
pertimbangan dalam bertindak, maka semakin sulitlah
memprediksi perilaku dan semakin sulit
pula penafsirannya sebagai indikator sikap seseorang.
Sikap mempunyai segi-segi motivasi dan segi-segi
perasaan. Sifat inilah yang membedabedakan sikap dari kecakapan-kecakapan atau
pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki orang.
Struktur dan Tujuan Kelompok
Struktur kelompok merupakan pola interelasi anggota
kelompok. Oleh karena itu,
kelompok sosial merupakan kelompok yang berstruktur,
yaitu kelompok yang mempunyai
organisasi tertentu. Kelompok tentu dapat
diorganisasikan dengan berbagai macam cara. Namun demikian,ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan dan dapat mempengaruhi keputusan kelompok, yaitu:
(1) bagaimana kelompok diorganisasikan secara efisien,
(2) mengingat lingkungan fisik dan sosial kelompok,
(3) bagaimana kemampuan, sikap, kebutuhan- kebutuhan,
dan motivasi para
anggota kelompok. Ketiganya dapat mempengaruhi
struktur suatu kelompok. Lingkungan social dan fisik, kemampuan para anggota,
serta sikap dan kebutuhan yang berbeda antara kelompok satu dengan kelompok
lain akan membawa perbedaan dalam struktur yang ada dalam kelompok
bersangkutan. Struktur dapat dibentuk secara formal maupun informal. dari
keadaan tersebut, terjadilah pembagian tugas dalam kelompok tersebut sesuai
dengan kemampuan masing- masing anggotanya.
Komunikasi dalam Kelompok
Kelompok merupakan bagian yang tidak dapat dilepaskan
dari aktivitas kita sehari-hari. Kelompok baik yang bersifat primer maupun
sekunder, merupakan wahana bagi setiap orang untuk dapat mewujudkan harapan dan
keinginannya berbagi informasi dalam hampir semua aspek kehidupan.Komunikasi
merupakan dasar semua interaksi manusia dan untuk semua fungsi kelompok. Setiap
kelompok harus menerima dan menggunakan informasi dan proses terjadi melalui
komunikasi, pada pertukaran informasi dan meneruskan (transmitting) arti
komunikasi.
Dalam komunikasi, dua orang melihat satu dengan yang
lain merupaka suatu proses yang kontinu dan mempunyai efek persepsi satu dengan
yang lain serta mempunyai ekspektasi apa yang akan diperbuat.Karena komunikasi
merupakan suatu proses, maka pengiriman dan penerimaan berlangsung simultan. Seseorang dapat berbicara (mengirim
pesan) dan pada waktu yang sama penerima
memberikan respons. terdapat tujuh elemen dalam proses komunikasi interpersonal
i. Ada ide, perasaan, dan intense dari pengirim (sender)
serta cara menyampaikan pesan.
ii. Pengirim berkehendak mengenai ide, perasaan, dan
intense untuk dikirim.
iii. Pengirim mengirimkan pesan kepada penerima.
iv. Pesan dikirim melalui channel.
v. Penerima menerima (decodes) pesan dengan
menginterpretasikan artinya.
vi. Penerima merespons interpretasi mengenai pesan.
vii. Gangguan (noise) merupakan elemen yang
mengganggu proses komunikasi.
Jangan Paksa Siapapun
Siapapun kita, ketika bergabung dengan suatu komunitas
cenderung secara sukarela dan tanpa paksaan. Sifat sukarela inilah yang tidak
bisa membuat siapapun untuk memaksa seseorang yang belum bergabung supaya
bergabung, atau yang sudah bergabung dipaksa untuk aktif. Kita tidak bisa
memaksa siapapun untuk tunduk kepada tujuan kita, karena setiap orang mempunyai
tujuan sendiri-sendiri. Tujuan atau visi yang terdapat didalam komunitas setidaknya harus dibagi
dua, yaitu tujuan bersama (komunitas) dan tujuan individunya. Tujuan komunitas
bisa mengambil dasar dari unsur kesamaan yang melahirkan komunitas itu sendiri.
Misalnya begini, sebuah komunitas blogger ya setidaknya harus mempunyai tujuan
(visi) yang paling tidak masih berkaitan dengan duni blog itu sendiri. Akan
sangat konyol kalau seumpamanya komunitas blogger mempunyai tujuan suksesi
politik atau ideologi.Jika tujuan suatu komunitas sejalan dengan tema komunitas
tersebut, maka insya Allah akan sejalan pula dengan tujuan dari para
anggotanya. Dalam satu komunitas,
ketentuan-ketentuan itu memang harus ada. Tapi, ketentuan itupun harus dibuat
bersama. Ketentuan yg dibuat bersama sudah pasti tidak bisa menyatukan semua
pendapat secara utuh dari tiap-tiap anggota atau para pendirinya, untuk itulah
kita harus bisa legowo ketika sebagian pendapat kita tidak bisa menjadi bagian
yang disepakati. Salah satu hal yang harus diwanti-wanti dalam menyusun
ketentuan atau mungkin Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) ;
- Konseplah sebuah aturan main yang tidak hanya menjadi rambu-rambu bagi yang sudah bergabung, tapi juga memberi ruang yang sama bagi yang mau bergabung.
- Tidak ragu untuk menelaah kembali aturan main tersebut secara berkala di kemudian waktu.
Bersikaplah Menyenangkan
Beda orang beda kepala, beda kepala beda
pula cara bersikap. Mungkin itulah salah satu istilah yang harus kita
perhatikan dalam satu komunitas. Kita jangan berharap komunitas kita akan
tumbuh dan menjadi besar, kalau kita sendiri tidak bisa menjadi teman yang
ramah dan menyenangkan bagi anggota yang lainnya. Kita mungkin paling duluan
di komunitas tersebut, mungkin pula paling mengerti tentang bidang yang menjadi
background komunitas tersebut. Tapi, cobalah untuk bersikap santun penuh
keakraban sehingga kita tidak terkesan angkuh dan sombong. Apalah gunanya
paling pandai tapi kalau tidak ada teman ?. Kita harus ingat kembali, bahwa
kebanyakan orang bergabung di suatu komunitas itu ingin mendapatkan sesuatu yang
nyaman dan menyenangkan (dan itu dinilai bermanfaat) bagi mereka. Maka, ketika
komunitas tersebut dirasa kurang menyenangkan dan bahkan tidak bermanfaat,
siap-siap saja mengerdil. Menyenangkan dan
bermanfaat itu harus diwujudkan oleh setiap individunya. Bersikap welcome kepada
yang baru bergabung dan tidak diam seribu bahasa yang membuat semakin malu yang
baru bergabung, mungkin salah satu cara positif untuk membuat kesan pertama
begitu menggoda dan selanjutnya tetap bergantung kepada Anda. Jangan ada yang merasa paling berjasa atau berkuasa, karena
masing-masing orang punya rasa. Ciri-ciri besarnya komunitas adalah banyaknya
orang yang merasa betah dan nyaman di komunitas tersebut. Usahakan bahwa setiap
antara anggotanya bisa sampai merasakan adanya hubungan kedekatan emosional
yang sangat erat seumpama organ dalam satu tubuh.
Sembunyikan Kontradiksi Perbedaan
Di luar komunitas dimana kita bergabung,
mungkin kita mempunyai banyak perbedaan yang begitu menonjol tapi tidak perlu
diprimordialkan. Mulai dari perbedaan suku, ras, agama, profesi, atau bahkan
ideologi. Kecuali, komunitas yang digeluti memiliki spesifikasi dari salah satu
bagian perbedaan tersebut.Pada sebuah komunitas yang berlatar belakang
kepribadian yang majemuk, kita tidak bisa menonjolkan kepribadian kita
seutuhnya. Karena, itu hanya akan melahirkan benturan-benturan antar sesama
anggota komunitas. Profesional saja, diluaran kita bebas berekspresi dengan
latar belakang kepribadian kita (misal : sebagai politikus atau pejabat), tapi
ketika di dalam komunitas maka itu semua harus ditanggalkan. Alangkah
lebih baiknya di komunitas tersebut kita lebih fokus pada bidang yang
menjadikan wujud komunitas itu ada. Dengan begitu, kita akan lebih merasakan
manfaat dari komunitas yang kita ikuti. Ketika sebuah komunitas dirasa manfaat,
maka setiap anggotapun akan semakin loyal untuk turut serta memberikan
kontribusi. Dibandingkan sibuk menonjolkan
ke-primordial-an, lebih positif lagi jika kita bahu membahu membesarkan
komunitas tersebut sebisa mungkin melalui berbagai cara yang kreatif dan
inovatif, agar komunitas mempunyai injeksi untuk “jajan even”. Komunitas terdiri dari sekumpulan orang yang dibentuk
berdasarkan minat pada bidang yang sama. Didalamnya terdapat banyak latar
belakang, pemikiran, penilaian, dan sikap. Latar belakang, pemikiran,
penilaian, dan sikap tersebut tidak mungkin semuanya sama, bahkan cenderung
penuh perbedaan yang jika dipaksakan akan memnyebabkan resistensi. Tapi,
percayalah… bahwa perbedaan-perbedaan tersebut bida menjadi kekayaan tersendiri
yang memberi corak-corak harmoni warna yang indah jika diantara semua pemegang
perbedaan tersebut menyadari bahwa “kewajiban saya adalah hak orang lain dan
hak saya adalah kewajiban orang lain”, artinya : antara kita mempunyai garis
pembatas yang kalau itu tidak dilampaui maka sama halnya dengan saling
menghormati. Dengan begitu, Insya Allah komunitaspun bisa terus bernafas dan
eksis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar