Kamis, 29 Maret 2012

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL


A.    HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL
  1. Manusia Sebagai Makhluk Individu
Individu berasal dari kata in dan devided. Dalam Bahasa Inggris in salah satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan devided artinya terbagi. Jadi individu artinya tidak terbagi, atau satu kesatuan. Dalam bahasa latin individu berasal dari kata individium yang berarti yang tak terbagi, jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan tak terbatas.
Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. Jika unsur tersebut sudah tidak menyatu lagi maka seseorang tidak disebut sebagai individu. Dalam diri individi ada unsur jasmani dan rohaninya, atau ada unsur fisik dan psikisnya, atau ada unsur raga dan jiwanya.
Setiap manusia memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, tidak ada manusia yang persis sama. Dari sekian banyak manusia, ternyata masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Seorang individu adalah perpaduan antara faktor fenotip dan genotip. Faktor genotip adalah faktor yang dibawa individu sejak lahir, ia merupakan faktor keturunan, dibawa individu sejak lahir. Kalau seseorang individu memiliki ciri fisik atau karakter sifat yang dibawa sejak lahir, ia juga memiliki ciri fisik dan karakter atau sifat yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan (faktor fenotip). Faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seseorang. Istilah lingkungan merujuk pada lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Ligkungan fisik seperti kondisi alam sekitarnya. Lingkungan sosial, merujuk pada lingkungan di mana eorang individu melakukan interaksi sosial. Kita melakukan interaksi sosial dengan anggota keluarga, dengan teman, dan kelompok sosial yang lebih besar.
Karakteristik yang khas dari seeorang dapat kita sebut dengan kepribadian. Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh faktor bawaan genotip)dan faktor lingkungan (fenotip) yang saling berinteraksi terus-menerus.
Menurut Nursid Sumaatmadja (2000), kepribadian adalah keseluruhan perilaku individu yang merupakan hasil interaksi antara potensi-potensi bio-psiko-fiskal (fisik dan psikis) yang terbawa sejak lahir dengan rangkaian situasi lingkungan, yang terungkap pada tindakan dan perbuatan serta reaksi mental psikologisnya, jika mendapat rangsangan dari lingkungan. Dia menyimpulkan bahwa faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seeorang.
  1. Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karrena beberapa alasan, yaitu:
a. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
b. Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.
c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.

Unsur-unsur hakikat manusia terdiri dari hal-hal berikut :
1. Susunan kodrat manusia terdiri atas raga dan jiwa
2. Sifta kodrat terdiri atas makhluk individu dan social
3. Kedudukan kodrat terdiri atas makhluk berdiri sendiri dan makhluk Tuhan.

selanjutnya kita akan membahas satu persatu mengenai manusia sbg individual dan juga sosial :

1. Manusia sebagai makhluk individu
Individu beasal dari bahasa latin individuum yang artinya tak terbagi.
Manusia lahir merupakan sebagai makhluk individual yang makna tidak terbagi atau tidak terpisah antara jiwa dan raga.
Dalam perkembanganya,manusia sebagai makhluk individu tidak bermakna kesatuan jiwa dan raga,tetapi akan menjadi yang khas dengan corak kepribadiannya.
Pertumbuhan dan perkembangan individu dipengaruhi beberapa faktor,yaitu :
a. Pandangan nativistik yang menyatakan pertumbuhan ditentukan atas dasar factor individu sendiri.
b. Pandangan empiristik menyatakan pertumbuhan didasarkan atas faktor lingkungan.
c. Pandangan konvergensi menyatakan pertumbuhan dipengaruhi atas dasa individu dan lingkungan..


2. Manusia sebagai Makhluk Sosial 
Sebagai makhluk individu manusia juga tidak mampu hidup sendiri artinya mansuia juga harus hidup bermasyarakat. Adapun yang menyebabkan manusia selalu bermasyarakat antara lain karena adanya dorongan kesatuan biologis yang terdapat dalam naluri manusia,misalnya :
1. Hasrat untuk memenuhi keperluan makana dan minuman
2. Hasrat untuk membela diri
3. Hasrat untukmengadakan keturunan
Hal ini dinyatakan semenjak manusia lahir yang dinyatakan untuk mempunyai dua keinginan
pokok,yaitu :
1. Keinginan untukmenjadi satu dengan manusia disekelilingnya
2. Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya

B.     PERANAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL

1. Perananan manusia sebagai makhluk individu
Berdasarkan sifat kodrat manusia sebagai individu,yang dapat diketahui bahwa manusia memilki harhat dan martabat yang mempunyai hak-hak dasar,dimana setiap manusia memiliki potensi diri yang khas,dan setiap manusiamemiliki kepentingan untuk memenuhi kebutuhan dirinya.
Sebagai makhluk individu manusai berperan untuk mengwjudkan hal-hal sebagai berikut :
1. Menjaga danmempertahankan harkat dan martabatnya
2. Mengupaya terpenuhinya hak-hak dasarnya sebagai manusia
3. Merealisasikan segenap potensi diri baik sisi jasmani maupun rohani
4. Memenuhi kebutuhan dan kepentingan diri demi kesejahteraan hidupnya.

2. Peranan manusia sebagai makhluk sosial
Manusia sebagai pribadi adalah berhakikat social. Artinys akan senantiasa dan selalu berhubungan dengan orang lain.
Sebagai makhluk social manusia terhadap norma-norma social yang tumbuh sebagai patokan dalam bertingkah laku manusia dalam kelompok,norma-norma yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Norma agama atau religi,yaitu norma yang bersumber dari Tuhan untuk umat-Nya
2. Norma kesusilaan atau moral,yaitu yang bersumber dari hati nurani manusia untuk mengajakan kebaikan dan menjahui keburukan
3. Norma Kesopanan atau adat,yaitu yang bersumber dari masyarakat atau dari lingkungan masyarakat yang bersangkutan
4. Norma hukum,yaitu norma yang dibuat masyarakat secara resmi yang pemerlakuannya dapat dipaksa

Berdasarkan hal diatas. maka manusia sebagai makhluk social memiliki implikasip-implikasi sebagai berikut :
1. Kesadaran akan ketidakberdayaan bila manusia seorang diri
2. Kesadaran untuk senatiasa dan harus berinteraksi dengan orang lain
3. Penghargaan akan hak-hak orang lain
4. Ketaatan terhadap norma-norma yang berlaku

Keberadaan manusia sebagai makhluk social menjadiakan manusia melakukan peran-peran sebagai berikut :
1. Melakukan interaksi dengan manusia lain atau kelompok
2. Membentuk kelompok-kelompok social
3. Menciptakan norma-norma social sebagai pengaturan tata tertib kehidupan kelompokts


C.    DINAMIKA INTERAKSI SOSIAL
Interaksi sosial merupakan faktor utama dalam kehidupan sosial ,interaksi merupakan hubungan yang dinamis,yag menyangkut hubungan timbalbalik antar individual.

Ciri-ciri sebuah interaksi sosial adalah sebagai berikut :
1. Pelakunya lebih dari satu orang
2. Adanya komunikasi antarpelaku melalui kontak sosial
3. Mempunyai maksud dan tujuan,terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tersebut dengandiperkirakan pelaku
4. Adanya dimensi waktu yang akan menentukan sikap aksi yang sedang berlansung. Syarat terjadinya kontak sosial adalah adanya kontak social ( social contact) dan komunikasi.Kontak dari kata con atau cun yang artinya bersama-sama,dan tango artinya menyentuh.


 Kontak social dapat terjadi dalam tiga bentuk,yaitu :
1. Kontak antarindividu
2. Kontak antarindividu dengan kelompok
3. Kontak antarkelompok dengan kelompok lainnya.

D.    DILEMA ANTARA KEPENTINGAN INDIVIDU DAN KEPENTINGAN MASYARAKAT

Dilema antara kepentingan individu dan kenpentingan masyarakat adalah pertanyaan yang dihadapi oleh manusia,dikala manakah yang harus diutamakan.
1. Pandangan Individualisme
Individualisme berpangkal pada konsep dasar ontologis bahwa manusia pada hakikatnya adalah makhluk individu yang bebas.
Pandangan invidualisme berpendapat bahwa kepentingan invidulah yang harus diutamakan. Beberapa prinsip yang dikembangkan ideologi liberalisme yang dari kata liber adalah sebagai berikut :
1. Penjaminan hak milik perorangan,yaitu hak pribadi tidak berlaku hak milik berfungsi sosial
2. Mementingkan diri sendiri,yaitu membiarkan orang lain untuk melakukan aktivitas
3. Pemberian kebebasan pada individu
4. Persaingan bebas untuk mencapai kepentingannya masing-masing

2. Pandangan sosialisme
Pandangan ini menyatakan bahwa kepentingan masyarkatlah yang diutamakan. Karena masyarakat merupakan entitas yang besar dan berdiri sendiri dimana individu-individu itu berada.
Sosialisme merupakan mementingkan masyarakat secara keseluruhan.dan merupakan paham yang mengharapkan terbentuknya masyarakat yang adil,selaras,bebas,dan sejahtera bebas dari penguasa individu atas hak milik dan alat-alat produksi.

  1. Manusia Sebagai Makhluk Individu
Individu berasal dari kata in dan devided. Dalam Bahasa Inggris in salah satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan devided artinya terbagi. Jadi individu artinya tidak terbagi, atau satu kesatuan. Dalam bahasa latin individu berasal dari kata individium yang berarti yang tak terbagi, jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan tak terbatas.
Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. Jika unsur tersebut sudah tidak menyatu lagi maka seseorang tidak disebut sebagai individu. Dalam diri individi ada unsur jasmani dan rohaninya, atau ada unsur fisik dan psikisnya, atau ada unsur raga dan jiwanya.
Setiap manusia memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, tidak ada manusia yang persis sama. Dari sekian banyak manusia, ternyata masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Seorang individu adalah perpaduan antara faktor fenotip dan genotip. Faktor genotip adalah faktor yang dibawa individu sejak lahir, ia merupakan faktor keturunan, dibawa individu sejak lahir. Kalau seseorang individu memiliki ciri fisik atau karakter sifat yang dibawa sejak lahir, ia juga memiliki ciri fisik dan karakter atau sifat yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan (faktor fenotip). Faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seseorang. Istilah lingkungan merujuk pada lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Ligkungan fisik seperti kondisi alam sekitarnya. Lingkungan sosial, merujuk pada lingkungan di mana eorang individu melakukan interaksi sosial. Kita melakukan interaksi sosial dengan anggota keluarga, dengan teman, dan kelompok sosial yang lebih besar.
Karakteristik yang khas dari seeorang dapat kita sebut dengan kepribadian. Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh faktor bawaan genotip)dan faktor lingkungan (fenotip) yang saling berinteraksi terus-menerus.
Menurut Nursid Sumaatmadja (2000), kepribadian adalah keseluruhan perilaku individu yang merupakan hasil interaksi antara potensi-potensi bio-psiko-fiskal (fisik dan psikis) yang terbawa sejak lahir dengan rangkaian situasi lingkungan, yang terungkap pada tindakan dan perbuatan serta reaksi mental psikologisnya, jika mendapat rangsangan dari lingkungan. Dia menyimpulkan bahwa faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seeorang.
  1. Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karrena beberapa alasan, yaitu:
a. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
b. Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.
c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.

Unsur-unsur hakikat manusia terdiri dari hal-hal berikut :
1. Susunan kodrat manusia terdiri atas raga dan jiwa
2. Sifta kodrat terdiri atas makhluk individu dan social
3. Kedudukan kodrat terdiri atas makhluk berdiri sendiri dan makhluk Tuhan.

selanjutnya kita akan membahas satu persatu mengenai manusia sbg individual dan juga sosial :

1. Manusia sebagai makhluk individu
Individu beasal dari bahasa latin individuum yang artinya tak terbagi.
Manusia lahir merupakan sebagai makhluk individual yang makna tidak terbagi atau tidak terpisah antara jiwa dan raga.
Dalam perkembanganya,manusia sebagai makhluk individu tidak bermakna kesatuan jiwa dan raga,tetapi akan menjadi yang khas dengan corak kepribadiannya.
Pertumbuhan dan perkembangan individu dipengaruhi beberapa faktor,yaitu :
a. Pandangan nativistik yang menyatakan pertumbuhan ditentukan atas dasar factor individu sendiri.
b. Pandangan empiristik menyatakan pertumbuhan didasarkan atas faktor lingkungan.
c. Pandangan konvergensi menyatakan pertumbuhan dipengaruhi atas dasa individu dan lingkungan..


2. Manusia sebagai Makhluk Sosial 
Sebagai makhluk individu manusia juga tidak mampu hidup sendiri artinya mansuia juga harus hidup bermasyarakat. Adapun yang menyebabkan manusia selalu bermasyarakat antara lain karena adanya dorongan kesatuan biologis yang terdapat dalam naluri manusia,misalnya :
1. Hasrat untuk memenuhi keperluan makana dan minuman
2. Hasrat untuk membela diri
3. Hasrat untukmengadakan keturunan
Hal ini dinyatakan semenjak manusia lahir yang dinyatakan untuk mempunyai dua keinginan
pokok,yaitu :
1. Keinginan untukmenjadi satu dengan manusia disekelilingnya
2. Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya

B.     PERANAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL

1. Perananan manusia sebagai makhluk individu
Berdasarkan sifat kodrat manusia sebagai individu,yang dapat diketahui bahwa manusia memilki harhat dan martabat yang mempunyai hak-hak dasar,dimana setiap manusia memiliki potensi diri yang khas,dan setiap manusiamemiliki kepentingan untuk memenuhi kebutuhan dirinya.
Sebagai makhluk individu manusai berperan untuk mengwjudkan hal-hal sebagai berikut :
1. Menjaga danmempertahankan harkat dan martabatnya
2. Mengupaya terpenuhinya hak-hak dasarnya sebagai manusia
3. Merealisasikan segenap potensi diri baik sisi jasmani maupun rohani
4. Memenuhi kebutuhan dan kepentingan diri demi kesejahteraan hidupnya.

2. Peranan manusia sebagai makhluk sosial
Manusia sebagai pribadi adalah berhakikat social. Artinys akan senantiasa dan selalu berhubungan dengan orang lain.
Sebagai makhluk social manusia terhadap norma-norma social yang tumbuh sebagai patokan dalam bertingkah laku manusia dalam kelompok,norma-norma yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Norma agama atau religi,yaitu norma yang bersumber dari Tuhan untuk umat-Nya
2. Norma kesusilaan atau moral,yaitu yang bersumber dari hati nurani manusia untuk mengajakan kebaikan dan menjahui keburukan
3. Norma Kesopanan atau adat,yaitu yang bersumber dari masyarakat atau dari lingkungan masyarakat yang bersangkutan
4. Norma hukum,yaitu norma yang dibuat masyarakat secara resmi yang pemerlakuannya dapat dipaksa

Berdasarkan hal diatas. maka manusia sebagai makhluk social memiliki implikasip-implikasi sebagai berikut :
1. Kesadaran akan ketidakberdayaan bila manusia seorang diri
2. Kesadaran untuk senatiasa dan harus berinteraksi dengan orang lain
3. Penghargaan akan hak-hak orang lain
4. Ketaatan terhadap norma-norma yang berlaku

Keberadaan manusia sebagai makhluk social menjadiakan manusia melakukan peran-peran sebagai berikut :
1. Melakukan interaksi dengan manusia lain atau kelompok
2. Membentuk kelompok-kelompok social
3. Menciptakan norma-norma social sebagai pengaturan tata tertib kehidupan kelompokts


C.    DINAMIKA INTERAKSI SOSIAL
Interaksi sosial merupakan faktor utama dalam kehidupan sosial ,interaksi merupakan hubungan yang dinamis,yag menyangkut hubungan timbalbalik antar individual.

Ciri-ciri sebuah interaksi sosial adalah sebagai berikut :
1. Pelakunya lebih dari satu orang
2. Adanya komunikasi antarpelaku melalui kontak sosial
3. Mempunyai maksud dan tujuan,terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tersebut dengandiperkirakan pelaku
4. Adanya dimensi waktu yang akan menentukan sikap aksi yang sedang berlansung. Syarat terjadinya kontak sosial adalah adanya kontak social ( social contact) dan komunikasi.Kontak dari kata con atau cun yang artinya bersama-sama,dan tango artinya menyentuh.


 Kontak social dapat terjadi dalam tiga bentuk,yaitu :
1. Kontak antarindividu
2. Kontak antarindividu dengan kelompok
3. Kontak antarkelompok dengan kelompok lainnya.

D.    DILEMA ANTARA KEPENTINGAN INDIVIDU DAN KEPENTINGAN MASYARAKAT

Dilema antara kepentingan individu dan kenpentingan masyarakat adalah pertanyaan yang dihadapi oleh manusia,dikala manakah yang harus diutamakan.
1. Pandangan Individualisme
Individualisme berpangkal pada konsep dasar ontologis bahwa manusia pada hakikatnya adalah makhluk individu yang bebas.
Pandangan invidualisme berpendapat bahwa kepentingan invidulah yang harus diutamakan. Beberapa prinsip yang dikembangkan ideologi liberalisme yang dari kata liber adalah sebagai berikut :
1. Penjaminan hak milik perorangan,yaitu hak pribadi tidak berlaku hak milik berfungsi sosial
2. Mementingkan diri sendiri,yaitu membiarkan orang lain untuk melakukan aktivitas
3. Pemberian kebebasan pada individu
4. Persaingan bebas untuk mencapai kepentingannya masing-masing

2. Pandangan sosialisme
Pandangan ini menyatakan bahwa kepentingan masyarkatlah yang diutamakan. Karena masyarakat merupakan entitas yang besar dan berdiri sendiri dimana individu-individu itu berada.
Sosialisme merupakan mementingkan masyarakat secara keseluruhan.dan merupakan paham yang mengharapkan terbentuknya masyarakat yang adil,selaras,bebas,dan sejahtera bebas dari penguasa individu atas hak milik dan alat-alat produksi.